Untuk
mendapatkan rasa manis tanpa menambah kalori dan menaikkan glukosa darah,
manusia telah menciptakan berbagai produk gula buatan (sintetis). Berikut adalah
beberapa produk gula sintetis yang kini ada di pasaran :
1.
Sakarin
Sakarin 300 x lebih manis dari gula pasir. Sakarin tidak
diolah tubuh, tapi langsung dibuang lewat urin. Sakarin tidak menambah kalori
atau glukosa darah. Hasil penelitian mengatakan sakarin dapat memicu kanker.
2.
Siklamat
Sifatnya tahan panas sehingga bila dicampur dalam makanan yang
dioven atau digoreng, rasa manisnya tidak berubah. Siklamat 30 x lebih manis
dari gula pasir.
3.
Aspartame
Rasanya lebih alami, rasanya 200 x lebih manis dari gula
pasir. Dibuat dari dua unsur protein sehingga diolah tubuh seperti halnya
protein
4.
Sukralosa
Berasal dari senyawa gula pasir. Sukralosa disukai karena
tahan panas dan tidak mengandung kalori.
APAKAH AMAN? Secara resmi dianggap aman. Namun sejumlah
ilmuwan mengatakan pemanis buatan tidak baik untuk jangka panjang dan harus
dibatasi.
Selain itu pemanis buatan juga membingungkan otak manusia yang
mengkonsumsinya.
Otak biasanya mengaitkan rasa manis dengan kadar kalori untuk
membantu mengatur asupan energi. Ketika berpuasa otak akan memotivasi kita
untuk berbuka dengan yang manis manis karena memiliki kalori yang diperlukan
tubuh. Dalam kasus soda diet (pemanis buatan) ternyata rasa manis tidak terkait
dengan kalori. Ha ini membuat otak bingung dan merasa tertipu. Setelah tertipu,
sensor manis otak tidak lagi dijadikan alat ukur yang dapat diandalkan untuk
mengatur konsumsi energi. Otak akan mengabaikan rasa manis dalam memprediksi
kandungan energi dari makanan. Hal ini lah yang kemudian menimbulkan kegemukan
karena otak tidak dapat mengatur ambang batas pemakaian apakah anda sudah
kenyang atau belum.
KESIMPULANNYA adalah, gunakan pemanis alami (gula asli) secukupnya saja.
Sumber
: dr.Salma (Tetap Sehat Setelah Usia 40 Tahun)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar